Bensin Dicampur Etanol 10 Persen, Aman untuk Mesin Kendaraan? Begini Kata Pakar dari ITB

DELAPANTOTO – Isu pencampuran bahan bakar bensin dengan etanol, yang rencananya akan diterapkan di Indonesia, kini menjadi sorotan. Pemerintah Indonesia berencana untuk mencampur bensin dengan etanol sebesar 10 persen (E10) sebagai bagian dari kebijakan energi terbarukan dan untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Namun, banyak yang bertanya-tanya: Apakah pencampuran etanol ini aman untuk mesin kendaraan yang ada saat ini?

Untuk menjawab pertanyaan ini, sejumlah pakar dan ahli teknologi mesin dari berbagai institusi, termasuk Institut Teknologi Bandung (ITB), memberikan penjelasan terkait hal ini. Salah satu yang paling menonjol adalah pandangan dari Dr. M. Nasruddin, seorang pakar energi dan teknologi mesin di ITB, yang menjelaskan sejumlah faktor terkait pencampuran etanol pada bensin.

1. Apa Itu E10?

E10 adalah bensin yang dicampur dengan 10 persen etanol dan 90 persen bensin. Etanol, yang merupakan alkohol yang berasal dari tanaman seperti jagung atau tebu, digunakan sebagai bahan campuran untuk meningkatkan oktan (RON) pada bensin dan juga untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Di beberapa negara, E10 sudah diterapkan sebagai bahan bakar standar.

2. Keamanan Pencampuran Etanol untuk Mesin Kendaraan

Menurut Dr. M. Nasruddin, pencampuran etanol sebesar 10 persen dalam bensin umumnya aman untuk sebagian besar kendaraan yang beredar di Indonesia saat ini, terutama yang menggunakan mesin injeksi modern. Sebab, mesin-mesin modern dirancang untuk bekerja dengan berbagai jenis bahan bakar, termasuk yang mengandung etanol.

Namun, meskipun pencampuran E10 dianggap aman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

  • Peningkatan Korosi: Etanol dapat menarik kelembapan (air) yang bisa menyebabkan korosi pada sistem bahan bakar dan komponen-komponen mesin, terutama pada kendaraan yang lebih tua dan tidak dilengkapi dengan pelindung atau sistem yang tahan terhadap etanol. Oleh karena itu, kendaraan yang lebih tua atau yang menggunakan sistem bahan bakar berbasis karburator mungkin perlu lebih berhati-hati terhadap potensi kerusakan pada sistem bahan bakar.
  • Perubahan Komposisi Bahan Bakar: Etanol memiliki kandungan energi yang lebih rendah dibandingkan bensin. Dengan kata lain, campuran E10 sedikit mengurangi daya yang dapat dihasilkan oleh mesin. Namun, efek ini biasanya tidak signifikan pada kendaraan modern yang memiliki sistem manajemen mesin canggih yang dapat menyesuaikan dengan komposisi bahan bakar yang berbeda.

3. Efek Etanol pada Performa Mesin

Salah satu manfaat utama dari pencampuran etanol dalam bensin adalah peningkatan angka oktan (RON), yang dapat meningkatkan performa mesin, terutama dalam hal efisiensi pembakaran. Hal ini sangat bermanfaat untuk mesin-mesin dengan rasio kompresi lebih tinggi, yang cenderung lebih efisien dengan bahan bakar oktan tinggi.

Namun, untuk kendaraan yang tidak dirancang untuk menggunakan etanol, ada kemungkinan terjadinya penurunan performa, terutama jika kendaraan tersebut menggunakan teknologi mesin yang lebih tua dan tidak dirancang untuk mengelola perbedaan komposisi bahan bakar.

4. Pengaruh Etanol pada Lingkungan

Pencampuran etanol dalam bensin diharapkan dapat memberikan dampak positif pada pengurangan emisi gas rumah kaca dan polusi udara. Etanol adalah bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bensin murni, karena dapat mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan. Ini sejalan dengan kebijakan global untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperkenalkan sumber energi terbarukan yang lebih berkelanjutan.

5. Pentingnya Pemeliharaan Kendaraan

Walaupun pencampuran E10 relatif aman untuk kebanyakan kendaraan modern, Dr. M. Nasruddin juga menekankan bahwa pemeliharaan kendaraan tetap menjadi faktor penting. Pemilik kendaraan disarankan untuk memastikan bahwa sistem bahan bakar mereka, terutama filter bahan bakar dan saluran bensin, tetap bersih dan bebas dari kelembapan atau korosi.

Untuk kendaraan yang lebih tua, disarankan untuk berkonsultasi dengan bengkel resmi mengenai modifikasi yang diperlukan agar kendaraan bisa bekerja dengan aman dan efisien menggunakan bahan bakar E10.

6. Kesimpulan

Secara umum, pencampuran bensin dengan etanol 10 persen (E10) aman untuk sebagian besar kendaraan yang ada di Indonesia, terutama kendaraan dengan mesin modern dan sistem bahan bakar berbasis injeksi. Namun, untuk kendaraan yang lebih tua atau berbasis karburator, disarankan untuk lebih berhati-hati dan melakukan pemeriksaan sistem bahan bakar secara berkala.

Ke depan, pengenalan E10 juga akan memberikan manfaat dari sisi lingkungan, dengan emisi yang lebih rendah dan kontribusi terhadap penggunaan energi terbarukan. Para pengguna kendaraan tetap perlu memperhatikan kondisi mesin dan melakukan perawatan rutin untuk menjaga performa dan keawetan kendaraan mereka.

Apakah kamu menggunakan kendaraan yang sudah dilengkapi dengan mesin injeksi atau masih menggunakan karburator?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *